“Cinta tak lahir dari kecantikan, tetapi kecantikan tumbuh dari rasa cinta.”
Tulisan ini mengingatkan saya pada perkataan seorang wanita yang pernah bertanya kepada saya, kenapa saya masih sendiri, bukankah di sana ada banyak wanita cantik. Saya menjawab sekenanya saja. Saya bilang wanita cantik memang banyak, namun belum ada yang pas di hati. Setidaknya ini adalah salah satu di antara beberapa alasan kenapa sampai sekarang saya masih betah men-jomlo (sebenarnya karena belum ketemu jodoh aja kali).
Sebagian orang bilang wanita cantik itu adalah wanita yang berkulit putih & lembut, tanpa ada bekas luka, sebagian orang lagi bilang wanita cantik itu adalah wanita berambut panjang, ada lagi yang bilang berhidung mancung, berbadan langsing. Kalau saya ditanya apakah cantik itu relatif atau objektif, maka akan saya jawab bahwa cantik itu objektif (ini sih menurut saya, kalau cantik ya cantik, kalau memang tidak cantik, ya ga bisa dipaksakan untuk dikatakan cantik). Dan kalau saya diminta pendapatnya ditanya tentang apa itu cantik, maka akan saya jawab. Cantik itu ya seperti kamu yang tanya (bukan rayuan gombal, hehehe, just kidding).
Walaupun definisi cantik itu sendiri beraneka ragam. Contohnya: di Mauritania walaupun hampir di semua negara menganggap cantik itu berbadan langsing , tapi di negara bagian Afrika barat ini, Big is Beautifull (jangan GE-ER ya yang merasa ukuran badannya big). Misalnya lagi Di Ethiopia, cantik itu adalah bekas luka cakar. Luka bekas di Ethiopia bukanlah luka yang tidak disengaja, justru mereka sengaja membuatnya sendiri dengan cara menyayat perut mereka (sadis amat, jangan di tiru). Mereka berpendapat bahwa semakin banyak luka, maka semakin cantik. Biasanya luka cakar tersebut dibuat sejak mereka masih kanak-kanak.
Sebagian besar orang Indonesia adalah berkulit sawo matang, akibatnya banyak kaum hawa yang ingin memiliki image cantik seperti yang digambarkan khalayak ramai, mereka tergoda untuk membeli kosmetika yang dapat mewujudkan mimpi-mimpi mereka dan mulai melalaikan koridor syariât yang telah mengatur batasan-batasan untuk tampil cantik. Kemudian mereka ada yang harap-harap cemas menggunakan cream pemutih wajah, jamu peramping perut dan conditioner herbal penumbuh rambut agar panjang dan ikal, sampai pada usaha memancungkan hidung melalui serangkaian treatment silikon dan lain-lain. Ini semua menjadikan wanita menjadi tidak percaya diri terhadap inner beauty yang telah Allah berikan padanya sejak lahir, dan akan menunjukkan auranya ketika sudah mencapai akil baligh.
Itu adalah definisi cantik dari berbagai pendapat manusia, lalu apakah definisi cantik menurut pandangan islam (ngajak mikir sedikit, ga apa-apa kan). Menyukai kecantikan dan keindahan adalah salah satu fitrah, kecenderungan yang dimiliki setiap wanita. dan perasaan ingin cantik ini adalah nikmat Allah SWT Tetapi sering kali kita salah memaknai nilai kecantikan yang sebenarnya dan menganggap bahwa kecantikan wanita hanya tertumpu pada keindahan fisik atau secara lahiriah saja.
Islam memandang kecantikan itu berdasarkan pada dua unsur, unsur jasmani dan rohani. Karena itulah penilaian kecantikan harus didasarkan pada dua unsur tersebut. Jadi, kalau ada yang menilai sebuah kecantikan hanya dari unsur fisik saja berarti penilaian tersebut adalah sebuah kepalsuan. Itu karena di dunia ini tidak ada yang kekal, pada akhirnya semua akan hilang seiring berjalannya waktu. Misalnya ada seorang model yang cantik luar biasa dan seksi. Memang benar sekarang dengan kecantikan model itu banyak orang yang tergila-gila dan menyanjungnya. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, model tersebut akan kehilangan kecantikannya karena faktor usia. Nah, di sini apakah model tersebut tetap akan jadi idola bagi orang-orang yang menyanjungnya dulu?
Sekarang jika kita bandingkan dengan penilaian kecantikan menurut Islam dengan berdasarkan pada dua unsur jasmani dan rohani. Sebagai contoh ada seorang cewek yang biasa saja, namun mempunyai akhlak yang baik, sholehah dan mengerti ilmu agama. Walaupun wajahnya tidak secantik dan seseksi artis ternama tapi akhlaknya mulia. Kita bayangkan sekarang betapa beruntungnya cowok yang bisa mendapatkan cewek muslimah tersebut. Jadi kesimpulannya kita tidak bisa menilai kecantikan seseorang hanya dari segi fisiknya saja. Karena sesungguhnya kecantikan sejati itu terletak di dalam hati yang bersih dan akhlak yang mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar